Daftar Kelompok Praktikum Fisika Kelas XI Aksel
Baca keterangannya dengan baik.
Cari Blog Ini
Sabtu, 19 Mei 2012
Rabu, 09 Mei 2012
Buku Panduan Praktikum Fisika Kelas XI Akselerasi Semester Ganjil
Berikut ini adalah buku panduan praktikum fisika untuk kelas XI Akselerasi semester ganjil (untuk kalangan sendiri). Silahkan pelajari baik-baik.
Buku Panduan Praktikum Kelas XI Akselerasi Semester Ganjil
Saran dan kritik kirimkan email ke: ending_86@yahoo.com
Buku Panduan Praktikum Kelas XI Akselerasi Semester Ganjil
Saran dan kritik kirimkan email ke: ending_86@yahoo.com
Jumat, 04 Mei 2012
Filosofi Problem-Based Learning (PBL): Menuntun Cara Menjadi Guru (Pendidik) Terbaik
Salah satu universitas di Belanda yang menerapkan PBL.
Problem-Based Learning (PBL) merupakan metoda pembelajaran di tingkat pendidikan tinggi yang saat ini telah diterapkan diberbagai universitas (institusi pendidikan tinggi) di Belanda. Belanda menilai bahwa PBL merupakan metoda yang bagus dalam mengembangkan motivasi, inovasi, dan kreativitas mahasiswanya. Yang paling penting, metoda tersebut dinilai mampu mengembangkan kemampuan yang akan menjadi bekal untuk memecahkan masalah-masalah real yang akan dihadapi oleh para mahasiswa di kemudian hari setelah lulus dari universitas. Melalui PBL, mahasiswa di Belanda dikondisikan pada problematic situation. Melalui arahan dan bimbingan dari dosen serta kegiatan diskusi dengan berbagai pihak yang berkaitan, mereka dilatih untuk bisa memecahkan masalah secara ilmiah dan logis. Mereka terus-menerus dikondisikan untuk belajar dari apa yang mereka kerjakan dan lakukan dalam usaha memecahkan berbagai masalah yang diberikan oleh dosen. Our world is really complex, every single day we always face problems. We have to exercise how to face and then never give up to solve the problems logically. Implementation PBL in higher education is providing its exercising process and Netherlands believe it.
Jika dianalisis, filosofi yang terkandung dalam PBL adalah learning by solving problems. Belajar dari apa yang telah dilakukan dalam memecahkan masalah secara langsung, bukan hanya mempelajari teori-teori semata, akan memiliki dampak jangka panjang. Teori saja tidak akan cukup untuk mengahadapi dan memecahkan masalah. Teori akan menjadi hal yang sangat berarti ketika bisa diterapkan. Ternyata sebagai seorang guru, saya bisa mengambilan pelajaran berharga dari filosofi PBL yang diadopsi oleh Belanda pertama kali sekitar tahun 1970an.
The first trait of a high-quality teacher is that he or she is a good learner. Ternyata guru yang baik juga seorang pembelajar yang baik. Guru pastinya selalu menghadapi berbagai persoalan dalam proses pembelajaran di kelas. PBL akan mengajak dan mengarahkan untuk menjadikan masalah yang dihadapi sebagai sebuah cara (latihan) dalam ragka membentuk pribadi yang lebih baik dan terus lebih baik. PBL menunjukkan bahwa doing and solving problems before akan sangat membantu untuk menghadapi up coming problems. That is the point!
Menjadi guru terbaik bagi peserta didik.
Apa yang harus dilakukan oleh saya untuk menjadi guru terbaik adalah selalu belajar dari apa yang telah dikerjakan dan menjadikan masalah yang telah muncul dan coba dipecahkan sebagai latihan dalam menyiapkan diri untuk menghadapi masalah yang akan datang. Dengan cara ini kompetensi kependidikan sebagai seorang guru akan terus terasah dan menjadi lebih baik lagi dan akhirnya cita-cita untuk menjadi guru terbaik bisa terwujud, sehingga suatu saat nanti bisa mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain. Semoga saja!!
Kamis, 03 Mei 2012
Blender dan Fisikawan Belanda Hendrik Lorentz
Blender, sebuah alat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia. Alat tersebut sangat membantu pekerjaan di dapur. Biasanya alat ini digunakan untuk membuat jus buah atau sayur dan menghaluskan bumbu masakan. Namun, pernahkan terpikirkan bagaimana prinsip kerja alat tersebut? dan bagaimakah pisau yang terdapat pada blender bisa berputar sangat cepat sehingga dapat menghancurkan buah, sayur, dan bumbu masakan dalam waktu yang singkat?
Keberadaan blender saat tidak bisa lepas dari konsep fisika yang dikemukaan oleh salah satu ilmuan fisika (fisikawan) dari Belanda yaitu Hendrik Lorentz. Hendrik Lorentz merupakan salah satu fisikawan asal Belanda yang meraih nobel fisika, dia meraih nobel fisika pada tahun 1902. Hendrik Lorentz telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam perkembangan teori-teori fisika. Salah satunya adalah tentang Gaya Lorentz. Hendrik Lorentz menyatakan bahwa muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapatkan suatu gaya yang disebut dengan Gaya Lorentz. Gaya ini muncul pada kawat listrik (konduktor) berarus yang berada dalam medan magnet (ingat: arus listrik merupakan muatan yang bergerak). Teori inilah yang mendasari pembuatan Motor Listrik. Motor listrik dikenal sebagai alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (energi gerak). Motor listrik inilah yang memutar pisau blender dengan cepat sehingga dapat menghancurkan buah, sayur, dan bumbu masakan.
Prinsip kerja blender: motor listrik AC.
Sudah seharusnya rasa terima kasih disampaikan kepada fisikawan Belanda Hendrik Lorentz atas kontribusi teorinya tentang gaya lorentz yang akhirnya melahirkan blender, alat yang sangat membantu kemudahan pekerjaan di dapur. Harus diakui bahwa banyak fisikawan Belanda telah memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu-ilmu fisika. Tercatat sepuluh (10) dari 19 peraih nobel dari Belanda merupakan fisikawan. Bahkan baru-baru ini fisikawan Belanda dari Kavli Institute di Delft University of Technology dan Foundation for
Fundamental Research of Matter (FOM Foundation) berhasil mendeteksi
partikel Majorana. Hal ini merupakan loncatan yang sangat besar dalam mengungkapkan misteri materi gelap (dark matter) yang masih belum bisa dijelaskan oleh para fisikawan.What next from Dutch physicists?
Akankah Kembali Lahir Penerima Hadiah Nobel Bidang Fisika dari Belanda?
Belanda merupakan negara kecil yang terletak di kawasan Eropa Barat. Luas total negara ini hanya 41,526 km2. Jumlah penduduknya pada tahun 2012 ini hanya sekitar 16,7 juta orang. Dengan keadaan tersebut, negara ini berada di peringkat ke-9 negara dengan kerapatan penduduk yang kecil. Meskipun negara ini termasuk negara kecil, namun faktanya Belanda termasuk dalam kelompok negara maju dan berada di peringkat ke-10 negara penerima hadiah nobel terbanyak (lihat: http://top-10-list.org/2011/02/20/the-most-nobel-prize-winners-countries/). Tercatat 19 tokoh dari Belanda telah menerima hadiah Nobel di berbagai bidang (lihat:http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Nobel_laureates_by_country).
Bagi negara Belanda, fisika merupakan bidang yang paling banyak mendapatkan hadiah nobel. Sepuluh (10) dari 19 penerima hadiah Nobel dari Belanda merupakan ilmuan fisika (fisikawan). Tercatat penerima hadiah nobel terakhir (tahun 2010) dari Belanda adalah fisikawan, bahkan tahun 1999 dua fisikawan Belanda sekaligus mendapatkan hadiah Nobel di bidang fisika.
Satu dari sepuluh (10) fisikawan Belanda peraih Nobel Fisika adalah Hendrik Lorentz (menerima nobel tahun 1902) yang berkontribusi terhadap perkembangan teori relativitas khusus. Dia mengungkapkan bahwa pengukuran jarak dan waktu oleh pengamat yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan memberikan hasil yang berbeda jika dibandingkan dengan pengamat dalam kedaan diam. Apa yang menjelaskan hal tersebut dikenal dengan istilah “Transformasi Lorentz”. Lain halnya dengan asistennya yaitu Pieter Zeeman (menerima nobel tahun 1902) yang terkenal melalui “Efek Zeeman”. Dimana dia berhasil menjelaskan mengapa spektrum diskrit dari atom-atom gas yang tereksitasi menjadi terpecah ketika gas tersebut berada dalam daerah bermedan magnet. Hal tersebut memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap perkembangan teori tentang struktur atom. Hal ini menunjukkan bahwa fisikawan dari Belanda telah membuktikan bahwa mereka memainkan peranan penting dalam perkembangan teori-teori fisika.
Pencapaian tersebut tentu saja dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satu faktor yang berpengaruh sangat besar adalah sistem pendidikan tinggi yang bermutu. Bisa dilihat kecenderungannya bahwa negara-negara yang termasuk dalam penerima hadiah nobel terbanyak memiliki universitas (institusi pendidikan tinggi) yang dinilai sangat unggul, memiliki reputasi global yang baik, dan menduduki top ranking dunia. Karena para penerima hadiah nobel merupakan akademisi dan praktisi terbaik yang lahir dan berasal dari institusi pendidikan tinggi yang bermutu. Tak terkecuali untuk negara Belanda, tanpa sistem pendidikan tinggi yang bermutu mustahil akan melahirkan fisikawan peraih hadiah nobel.
Lima universitas dari Belanda masuk dalam 100 besar universitas dunia yang memiliki reputasi terbaik (lihat: http://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2011-2012/reputation-rankings.html), salah satunya adalah Delft University of Technology. Universitas ini merupakan salah satu universitas yang terkenal sebagai salah satu institusi pendidikan pionir di bidang teknologi dan inovasi. Dengan masuknya lima (5) universitas dari Belanda dalam jajaran 100 universitas yang memiliki reputasi terbaik tahun 2011 maka bukan hal yang tidak mungkin negara Belanda akan kembali melahirkan fisikawan yang akan meraih hadiah nobel di bidang fisika. Who next? we will see.
Langganan:
Postingan (Atom)